Romo Antonius Benny Susetyo, atau yang akrab disapa Romo Benny, adalah seorang tokoh agama Katolik yang dikenal luas karena pandangan-pandangannya yang tajam dan dalam tentang keindonesiaan. Sebagai seorang rohaniwan dan cendekiawan, beliau banyak terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik di Indonesia, memberikan kontribusi pemikiran yang relevan dalam konteks kebhinekaan, demokrasi, dan persatuan bangsa. Kecintaannya pada nilai-nilai Pancasila serta upaya menjaga keutuhan Indonesia menjadi nilai-nilai keutamaan dalam perjalanan hidupnya.
Romo Benny dilahirkan pada tahun 1968 di Malang, Jawa Timur. Sejak muda, ia menunjukkan ketertarikan yang serius pada isu-isu sosial dan keadilan. Setelah menjalani pendidikan di Seminari Tinggi Santo Paulus di Yogyakarta, beliau melanjutkan studi teologi dan filsafatnya hingga menjadi seorang imam Katolik. Selain tugas pastoralnya, Romo Benny juga dikenal sebagai intelektual yang vokal dalam menyoroti isu-isu politik dan sosial di Indonesia. Kiprahnya tidak hanya terbatas dalam lingkup gereja, tetapi juga dalam ruang publik, tempat beliau aktif terlibat dalam dialog lintas agama dan gerakan sosial.
Baca juga:
Gamawan Fauzi: Semua Ada Akhirnya
|
Dalam pandangannya, Romo Benny menekankan pentingnya menjaga semangat kebhinekaan dan persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Beliau selalu menekankan bahwa Indonesia adalah negara yang dibangun atas fondasi keberagaman, baik dari segi etnis, agama, maupun budaya. Keberagaman inilah yang menjadi kekuatan Indonesia dan harus selalu dijaga agar tidak menjadi sumber perpecahan. Romo Benny sering mengingatkan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh terjebak dalam politik identitas yang sempit, melainkan harus terus memupuk persatuan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Romo Benny adalah salah satu tokoh yang sangat teguh dalam mempertahankan pentingnya Pancasila sebagai dasar ideologis negara. Baginya, Pancasila bukan sekadar teks konstitusi, tetapi adalah panduan moral dan etis yang dapat mempersatukan seluruh elemen bangsa. Romo Benny percaya bahwa Pancasila adalah pondasi yang paling tepat untuk menjawab tantangan kebangsaan Indonesia yang majemuk.
Beliau dikenal dengan gagasan besarnya tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa Indonesia melalui penguatan nilai-nilai Pancasila dan kebhinekaan. Beliau percaya bahwa Pancasila adalah dasar yang paling relevan untuk mempersatukan masyarakat Indonesia yang majemuk. Baginya, Pancasila bukan hanya dokumen konstitusi, melainkan juga panduan moral yang harus dijaga dan diterapkan dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Romo Benny menekankan bahwa kebhinekaan harus dilihat sebagai kekayaan yang perlu dijaga, bukan ancaman yang memecah belah. Melalui dialog antaragama dan lintas budaya, beliau terus mendorong pentingnya persatuan dan harmoni dalam masyarakat yang pluralistik.
Selain itu, Romo Benny juga menekankan pentingnya politik gagasan untuk memajukan Indonesia. Menurutnya, politik bukan hanya soal kekuasaan, tetapi harus berdasarkan pada gagasan-gagasan yang konkret untuk menyelesaikan masalah-masalah bangsa, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan ketimpangan sosial. Beliau sering mengkritik fenomena politik identitas dan politik popularisme yang cenderung hanya memperuncing perpecahan tanpa memberikan solusi nyata. Romo Benny percaya bahwa pemimpin Indonesia harus memiliki visi dan gagasan yang mendalam, bukan sekadar mengejar popularitas. Ide-idenya ini berlandaskan pada keyakinan bahwa dengan politik yang berfokus pada gagasan, Indonesia bisa menjadi bangsa yang lebih adil, makmur, dan harmonis.
Beliau juga sering menyoroti bahwa kebhinekaan Indonesia harus dipandang sebagai kekayaan, bukan ancaman. Menurutnya, Pancasila sebagai ideologi nasional sangat relevan untuk menjaga integrasi nasional di tengah kemajuan zaman yang kadang justru memperuncing perbedaan. Pancasila menjadi perekat yang mempersatukan berbagai suku, agama, ras, dan golongan di Indonesia.
Dalam berbagai kesempatan, Romo Benny menekankan pentingnya etika dalam penyelenggaraan negara, terutama dalam politik dan hukum. Beliau sering mengkritisi fenomena politik transaksional dan politisasi hukum di Indonesia, karena hukum sering digunakan sebagai alat untuk memperkuat kekuasaan elit politik. Romo Benny menyayangkan bahwa hukum yang seharusnya menjadi penjaga keadilan, sering kali dijadikan alat untuk menekan lawan politik dan menjaga status quo.
Beliau mengingatkan bahwa jika hukum terus-menerus dimanipulasi demi kepentingan kekuasaan, demokrasi akan mengalami kemunduran. Romo Benny percaya bahwa politik yang sehat harus didasari pada keadilan dan kebenaran, serta menjunjung tinggi martabat kemanusiaan. Dalam sistem hukum, integritas harus menjadi prioritas utama agar hukum benar-benar menjadi instrumen keadilan bagi semua pihak.
Romo Benny kerap menyoroti perilaku para pemimpin Indonesia. Menurutnya, seorang pemimpin harus memiliki integritas, moralitas, dan komitmen terhadap kepentingan rakyat. Pemimpin yang baik adalah mereka yang tidak hanya memiliki visi, tetapi juga mampu menjembatani perbedaan dan menyatukan masyarakat. Pemimpin harus menjadi teladan, baik dalam perkataan maupun tindakan, serta selalu berpihak kepada rakyat kecil.
Beliau juga menegaskan bahwa seorang pemimpin harus mampu mengedepankan politik gagasan daripada politik popularitas. Romo Benny berpendapat bahwa Indonesia memerlukan pemimpin yang memiliki gagasan orisinal dan visioner untuk menghadapi tantangan global, bukan pemimpin yang hanya mengejar dukungan sementara dengan janji-janji populis.
Beliau menekankan bahwa Indonesia memiliki potensi besar, terutama dalam sektor kelautan dan pertanian, yang bisa dikembangkan melalui politik gagasan yang substantif. Menurutnya, pembangunan Indonesia ke depan harus diarahkan untuk menciptakan kemandirian, khususnya dalam hal ekonomi dan pangan. Ketahanan nasional, baik dalam aspek pangan maupun sumber daya alam, harus menjadi prioritas agar Indonesia tidak bergantung pada negara lain.
Beliau juga berharap bahwa Indonesia bisa menjadi negara yang lebih adil dan makmur, yaitu kesejahteraan rakyat menjadi prioritas utama dalam kebijakan publik. Romo Benny percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memajukan bangsa, dan pemerintah harus serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Romo Benny adalah sosok yang mencerminkan keteladanan dalam berbagai aspek kehidupan. Sebagai seorang rohaniwan, ia tidak hanya bertugas di altar, tetapi juga turun langsung ke tengah masyarakat untuk mengadvokasi nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Sikapnya yang vokal terhadap isu-isu kebangsaan menunjukkan bahwa dia tidak hanya peduli pada urusan agama, tetapi juga memiliki komitmen kuat terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Beliau juga dikenal sebagai seorang tokoh yang selalu menekankan pentingnya dialog lintas agama dan kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Dalam berbagai forum, Romo Benny selalu mengedepankan semangat persatuan dan saling menghormati, terutama di tengah isu-isu yang berpotensi memecah belah masyarakat.
Romo Antonius Benny Susetyo adalah seorang pemikir yang memiliki visi kebangsaan yang kuat. Pandangan-pandangannya tentang menunjukkan komitmennya yang gigih untuk menjaga keutuhan bangsa. Beliau berpendapat bahwa masa depan Indonesia harus dibangun di atas dasar keadilan, persatuan, dan kesejahteraan rakyat. Romo Benny mengingatkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar jika para pemimpinnya mampu berpikir secara visioner dan mengedepankan politik gagasan yang substantif. Sebagai seorang warga negara, Romo Benny telah memberikan keteladanan yang luar biasa dalam menjaga persatuan dan merawat nilai-nilai luhur bangsa. Selamat jalan Romo Benny!